Minggu, 16 Oktober 2011

Pembelajaran

Selama cuti, praktis tidak ada aktivitas akademik ataupun berat yang aku kerjakan. Lha wong berdiri sedikit lama aja udah kliyengan, jalan ke bank sekaligus mampir ke minimarket aja udah hampir pingsan di jalan.. Akhirnya lebih banyak duduk dan tiduran, untungnya punya smartphone berbasis Android yang membuatku tidak terlalu bosan dengan aktivitas rutinku yang baru. Awalnya, aku tuh gak pernah update twitter, twitter-ku kosongan.. cuma follow beberapa teman saja, namun seiring berjalannya waktu (baca: aktifiitas menghabiskan waktu luang) aku mulai sering update twitter. Alhamdulillah mulai nemu akun-akun motivator yang senantiasa memberi twit-twit segar setiap hari dengan energi yang positif.

Mataku mulai terbuka dengan hal-hal baru yang selama ini tidak pernah aku pelajari. Sejak TK sampai sekarang, hampir sebagian besar waktuku aku habiskan untuk "belajar" hal-hal yang berbau akademik saja. Jujur,.. mungkin bisa dibilang aku tidak terlalu menikmati masa kecil yang indah.. bukan karena dipaksa, tapi memang ketertarikanku hanya pada buku dan meja belajar, serta kasur tentunya, hehehehehe. Otak kiriku jadi lebih dominan (dominan sekali)!!! mungkin itu jugalah yang membuatku masih berada pada posisi stagnan saat ini.
Setelah "ketemu" mas Ippho Santosa, mas Saptuari Sugiharto, mas Andre Raditya, Aa' Gym, ustadz Yusuf Mansur di twitter, aku baru sadar... banyak sekali hal positif yang sudah aku sia-siakan selama ini... banyak sekali informasi positif yang tidak pernah aku gubris selama ini... Yang ada di pikiranku selama ini hanyalah belajar dan belajar gimana caranya dapat nilai bagus di sekolah, tetap mempertahanku posisiku sebagai ranking 1 di sekolah sehingga tiap kali penerimaan raport selalu membuat orang tuaku bangga (bahkan mereka sudah "kebal" dengan istilah ranking 1 di raportku, karena sejak TK sampai SMA cuma tulisan itu yang mereka baca waktu penerimaan raport), gimana caranya di tiap ujian (tentamen, mid, pre ataupun semesteran) aku bisa lulus dengan nilai minimal B, gimana caranya aku lulus tepat waktu, gimana caranya aku bisa bekerja dan mendapat penghasilan yang cukup untuk makan sehari-hari. That's all. Dan karena semua itulah aku hampir tidak punya waktu untuk bermain, bersenang-senang, bersosialisasi dengan baik, dan bla,bla,bla.
Sekarang aku merasa aku jadi orang yang rugi, sekian puluh tahun aku habiskan waktuku, tapi aku belum bisa berbuat baik seperti yang mas Saptuari lakukan untuk orang lain. Egosentrisku kuat sekali, aku hanya memikirkan diriku sendiri. Dari sekian puluh tahun itu aku tidak pernah memanfaatkan optimal anugerah Allah SWT yang diletakkan di bagian kanan kepalaku, ya, otak kananku, seperti yang diajarkan oleh mas Ippho Santosa. Sekian puluh tahun aku belajar tapi aku belum bisa menyadari Life Sign's yang diberikan Allah SWT dalam setiap perjalanan hidupku seperti yang diajarkan mas Andre Raditya. Aku merasa jadi orang bodoh... buat apa gelar ranking 1 yang selama sekolah aku banggakan?? Buat apa gelar akademik yang sudah aku dapat tepat waktu kalau sampai detik ini pun aku belum bisa memberangkatkan haji kedua orangtuaku?? Buat apa semua itu kalau masih belum bisa memposisikan tanganku di atas untuk mereka (karena sibuk membiayai hidupku dan hutang-hutangku)??
Setelah melihat mas Ippho di TV One pagi ini, aku mulai sadar, semua yang aku lewati selama 27 tahun itu adalah proses pembelajaranku.. tanpa waktu 27 tahun itu aku tidak akan ada di sini dan mengetik ini semua.
Setuju dengan mas Saptuari, Allah SWT adalah sutradara paling hebat... Allah SWT memberiku sakit di kehamilan pertamaku ini agar aku punya kesempatan untuk belajar banyak hal di luar dunia akademik yang selama ini aku banggakan. Allah SWT memberiku sakit hingga aku harus cuti dari semua kegiatan akademis selama 1 tahun agar aku bisa membayar ilmu-ilmu kehidupan yang selalu aku lewatkan di waktuku yang lalu. Allah SWT memberiku sakit agar aku membuka mata hatiku sendiri untuk melihat dunia yang diciptakanNya secara lebih komprehensif, holistik.
Ya Allah, Ya Rabb yang Maha Bijaksana.. ijinkanlah hamba memperbaki diri.. ijinkanlah hamba belajar dari hamba-hambaMu yang lain yang telah Engkau beri kemampuan, dan berikanlah kepada mereka kebaikan yang berlipat dari sisiMu atas setiap hal positif yang mereka ajarkan kepada hamba. AMIN.

Buat mas Saptuari Sugiharto, mas Ippho Santosa, mas Andre Raditya, ustadz Yusuf Mansur dan ustadz Abdullah Gymnastiar... Jazakallah khairan katsiira. Barakallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar